Wisata Ziarah Habib Ahmad Sapuro


Makam Habib Ahmad. Dok : Cinta Pekalongan
Makam Sapuro Pekalongan

  • Lokasi 
Makam keramat Sapuro Kota Pekalongan yang lokasinya dekat dengan jalur pantura ini laksana magnet bagi masyarakat Kota Batik Pekalongan dan sekitarnya. Komplek pemakaman umum kelurahan Sapuro ini menjadi salah satu tujuan wisata religius di karenakan di komplek pemakaman ini terdapat makam Al Habib Ahmad Bin Abdullah Bin Tholib Al Athas, seorang tokoh penyebar agama Islam di Kota Pekalongan dan sekitarnya. Apalagi setiap hari kamis sore sampai hari jum’at,komplek pemakaman ini penuh sesak dengan para peziarah yang datang dari berbagai penjuru kota di Indonesia. Lokasi makam Habib Ahmad bin Abdullah binThalib Al Athas ini sangat mudah di jangkau karena tempatnya sangat strategis. 

  • Sejarah
Habib Ahmad mengajar dan berdakwah di kota Mekkah sekitar tujuh tahun. Setelah itu beliau pulang ke kampung kelahiran beliau,Hadramaut. Tidak lama mukim di kota kelahirannya, Habib Ahmad merasa terpanggil untuk berdakwah di Asia Tenggara. Dan pilihan beliau jatuh ke Indonesia. Karena memang pada waktu itu sedang banyak-banyaknya imigran dari Hadramaut yang datang ke Indonesia. Di samping untuk berdagang juga untuk mensyiarkan ajaran Islam. Setibanya Habib Ahmad di Indonesia,beliau memilih tinggal di Pekalongan Jawa Tengah. Karena Habib Ahmad melihat kondisi keagamaan di Pekalongan yang masih sangat minim. Dan saat pertama menginjakkan kakinya di Pekalongan, Habib Ahmad melaksanakan tugas sebagai imam di Masjid Wakaf yang ada di kampung Arab (sekarang Jl. Surabaya). Dari Masjid Wakaf inilah Habib Ahmad memulai dakwah Islamiyyahnya. 

  • Keunikan
  1. Area pemakaman terbesar di Pekalongan
    Dulunya makam Sapuro hanya di sekitaran belakang masjid Aulia, namun sekarang meluas hingga memenuhi beberapa pedukuhan di kelurahan Sapuro Pekalongan.
  2. Makam Petinggi Jawa
    Tak hanya kiai dan Habib, petinggi Jawa seperti bupati-bupati dari daerah luar Pekalongan juga banyak yang dimakamkan di Sapuro. Sebut saja bupati Pasuruan, bupati Pekalongan Pangeran Adipati Aryo Notodirjo, dan Bupati Ponorogo Raden Tumenggung Amongrogo yang meniggal saat Mataram menyerang Batavia.
  3. Alqur'an Raksasa. Pengunjung masjid biasanya akan terkagum-kagum melihat mushaf Al-quran yang ukurannya cukup besar di dalam masjid Aulia. Ukurannya 2×2.30 meter yang merupakan pemberian dari almarhum komisaris polisi Aswantari pada tahun 1970.
  • Opini 
Orang Pekalongan kalau mau ziarah walisongo pasti mampir dulu ke makam Sapuro. Ibaratnya sowan dulu ke orang tua sendiri sebelum silaturahmi ke orang lain. Setiap lewat kawasan makam Sapuro, pasti deh ramai apalagi kalau kamis sore dan jumat. Peziarah tidak hanya dari lokal, tapi juga nasional dan mancanegara. Tak heran jika makin kesini geliat ekonomi di sekitar kawasan makin hangat juga. Pedagang makanan, batik, hingga penginapan bertebaran disana dan siap menyambut tamu. Mengapa bisa seramai itu sih?
Salah satu kompleks makam sapuro. Dok : Pribadi




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peningalan Mataram Kuno di Pekalongan

Bhakti Putra Tour and Travel, Jenis Tour Apa?